Sunday, April 19, 2009

Cara mendapatkan yang kau inginkan

Setiap orang pasti memiliki keinginan. Setiap orang juga punya cara tersendiri dalam mencapai keinginan. Tetapi, tidak setiap orang dapat mencapai keinginannya itu. Adakah suatu cara sehingga kita bisa mencapai setiap yang kita inginkan? Jawabnya adalah: ada, cara itu adalah MEMBERI.

Cara salah untuk mendapatkan yang kita inginkan adalah jika kita tanamkan konsep meminta dan berharap, apalagi memaksa akan apa yang kita inginkan itu di dalam pikiran kita. Apa yang terjadi jika itu kita lakukan :
1. Perasaan stress, yang bisa menyebabkan menurunnya aktifitas fisik dan mental, kesehatan, dsb.
2. Perilaku negatif, persaingan yang tidak sehat, permusuhan, kebencian, dsb.
Fenomena diatas justru akan semakin menjauhkan kita dari apa yang kita inginkan.

Cara yang benar adalah tanamkanlah konsep selalu memberi dalam pikiran kita. Memberi yang tanpa pamrih, bahkan terhadap sesuatu yang kita inginkan itu. Bahwa setiap output selalu membutuhkan adanya input dan proses adalah sebuah hukum alam. Hukum alam tidak dapat dilawan oleh siapapun. Maka syarat pertama dan utama jika kita menginginkan sesuatu maka kita harus memberi.

Ada sebuah gambaran menarik. Banyak caleg yang sakit jiwa bahkan meninggal karena stress maupun bunuh diri karena gagal terpilih sebagai anggota legislatif padahal mereka telah "memberikan" banyak harta mereka untuk kampanye. Yang mereka lakukan ini sebetulnya bukan "memberi" sebab masih ada unsur "meminta" dalam pemberian itu. Input harus input saja, jangan dicampurkan dengan output. Bisa konslet. Biarkan proses yang menentukan outputnya nanti.

Maka adalah perlu, dalam pemberian itu, kita harus betul-betul memikirkan obyek yang kita beri. Kita harus melepaskan kepentingan diri kita dalam pemberian itu. Dan apabila kita sudah memberi dan melakukan proses, maka pada saatnya, setelah kita cukup layak dan cukup baik maka kita pasti akan menerima. Begitulah penilaian hukum alam. Dan hukum alam itu tidak pernah salah dalam menilai.

Berikut adalah sebuah contoh lain. Seorang atlit yang ingin menjadi juara, maka hendaklah dia memberikan segala daya dan upaya dalam berlatih. Dia harus memberikan yang terbaik terlebih dahulu dalam bidangnya itu. Dan ketika dia sudah cukup layak sebagai juara, maka diapun pasti akan menjadi juara.

Jika kita belum memperoleh apa yang kita inginkan, kita coba renungkan kembali bahwa kita memang belum pantas mendapatkannya. Mengapa? Sebab input yang kita berikan dan proses yang kita lakukan memang masih belum cukup untuk menghasilkan apa yang kita inginkan di mata hukum alam. Hukum alam tidak pernah salah menghitung. Dia juga adil tanpa pandang bulu. Maka jika kita memang layak menerima, hukum alam akan memberikan kepada kita tanpa bisa dihalangi oleh siapapun.

Marilah kita perbanyak memberi dan jangan mengharapkan pamrih apapun. Pemberian yang mengandung pamrih sesungguhnya bukan pemberian, tapi permintaan. Dan ingatlah, bahwa kita tidak akan pernah mendapatkan apapun dengan cara meminta. Output tak pernah muncul tanpa input. Maka setiap kita akan meminta, segera berpikirlah : apa yang bisa saya berikan?